Monday, November 21, 2022

Memulai Hidup Zero Waste Perlahan: Proses yang Perlu Dimulai, bukan yang Harus Sempurna


Memulai untuk Zero Waste dirumah itu tidaklah mudah, tapi bukan berarti tidak perlu dimulai. Ingatlah bahwa a progress is still a progress. 1% a day is better than 0%. Tidak perlu menjadi sempurna saat baru memulai. Menurut saya konsistensi lebih penting daripada kesempurnaan. Saat melakukan perubahan yang terlalu signifikan, konsistensi cenderung menurun, karena dirasa cukup berat. Tapi dengan melakukan perubahan kecil setiap harinya, sedikit demi seidikit kita membangun kebiasaan untuk menjadi lebih baik.

Saat awal saya memulai memilah sampah, saya hanya memisahkan sampah basah dan sampah kering. Tidak serta merta langsung memulai kompos. Jadi, setiap ada sampah plastik, kertas, dan sampah kering lainnya, saya bersihkan dan keringkan lalu saya kumpulkan jadi satu. Sampah basah belum saya pisahkan sampah organik dan tidaknya. Jadi sampah saya masih lumayan banyak yang terbuang ke TPA. Tiga bulan awal, saya belum menggunakan jasa pick up dan daur ulang sampah karena belum tau informasinya. Saya mengirimkan sampah kering saya ke bank sampah menggunakan kargo. Di 3 bulan pertama saja, dari hasil memisahkan dan mengumpulkan sampah kering, tumpukan sampah tersebut menyadarkan saya seberapa banyak sampah (terutama plastic) yang telah saya buang begitu saja ke TPA seumur hidup saya

Perubahan kecil ini akhirnya menjadi kebiasaan saya hingga saat ini (memisahkan dan membersihkan sampah kering). 

 

Sekitar 6 bulan lebih setelah terbiasa memisahkan sampah kering dan basah, saya memulai perjalanan saya untuk mengompos. Awalnya tidak mudah karena benar-benar perlu dedikasi waktu dan tenaga untuk mengurus kompos. Tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Saat saya merasa lelah, saya berhenti dan tidak memaksakan diri saya. Saya tidak mau perjalanan pemilahan sampah ini menjadi beban untuk saya. Saya ingin ini menjadi kebiasaan yang otomatis saya lakukan saat memilah sampah. Setelah saya merasa sudah siap untuk mengompos lagi, akhirnya saya memulai lagi untuk mengompos dan berlanjut hingga saat ini. Saya pun sudah beberapa kali panen kompos dan menggunakan kompos yang saya buat untuk tanaman pangan yang saya tanam di taman mini saya di rumah. Pada akhirnya perjalanan memilah sampah ini mengajarkan saya tentang conscious consumption. Bukan hanya makanan, tapi kemasan, membedakan kebutuhan dan keinginan, produk harian yang saya gunakan, membeli sesuai dengan kebutuhan, pentingnya prep meal supaya bahan makanan tidak sering terbuang. Membeli segala sesuatu benar-benar dipikirkan dari proses pembelian hingga selesai manfaat barang tersebut. Perjalanan ini mengajarkan saya untuk bertanggung jawab untuk semua konsumsi saya. Dari mana apa yang saya konsumsi berasal, bagaimana jika saya membeli suatu barang, sapa manfaatnya untuk diri saya, keluarga, dan lingkungan, sampah yang akan dihasilkan, apakah sampahnya bisa di daur ulang atau digunakan ulang. Ternyata ini semua ada hubungan. Ini tentang keberlanjutan. 

 

Perjalanan berikutnya yang saat ini saya masih pelajari adalah saya ingin punya kebun pangan saya sendiri. Rumah saya bukan rumah dengan taman yang besar, hanya ada sekitar 80 cm x 4m lahan di depan pintu untuk tanaman. Saya sudah mencoba beberapa bulan belakangan ini, tapi memang masih trial and error. Tanaman yang saya coba tanam cenderung yang mudah perawatannya, seperti bayam dan kangkung. Saya sedang menanam cabai dari bibit, dan ternyata butuh waktu yang cukup lama untuk tumbuh. Memiliki lahan tanaman pangan sendiri membuat saya tau apa saja yang saya berikan untuk tanaman saya dan menghindari penggunaan bahan kimia yang tidak perlu, Selain itu, mempermudah saya untuk menyiapkan bahan makanan untuk keluarga saya, karena tinggal petik dari kebun. 

 

Apakah saya sudah 100% zero waste? Belum. Apakah saya sudah 100% menanam tanaman pangan saya sendiri? Tentu saja belum. Tapi saya terus belajar dan tidak berhenti belajar. Saya tidak membiarkan perasaan selalu harus sempurna menghalangi saya untuk memulai. 30% lebih baik daripada 0%. 5% lebih baik daripada 0%, 1% lebih baik daripada 0%. 0.1% lebih baik daripada 0%. It doesn’t have to be perfect; it just needs to be started. 

Tuesday, June 25, 2019

SEBUAH WACANA: ANAK TIDUR SENDIRI?


Dari awal Radit lahir, saya agak ragu untuk ga co-sleeping sama dia. Terutama di awal-awal kelahiran Radit karena anak prematur butuh lingkungan yang hangat dan ketakutan saya akan SIDS, belum lagi kalau bangun di malam harı akan lebih effort kalau bolak balik angkat dan balikin ke boks. Ditambah lagi, dulu kami masih tinggal di apartemen yang cukup sempit dan sangat terbatas ruang geraknya. Seiring berjalannya waktu dan kondisi yang banyak berubah perlahan, muncul keinginan saya untuk mengajarkan Radit tidur sendiri.

Friday, June 21, 2019

DISIPLIN PADA ANAK: A THOUGHT




Beberapa hari yang lalu saya melihat video di IG Story, isinya tentang seorang Ibu yang sedang bersikap keras/tegas pada anaknya dengan tidak memberi makan anaknya pada jam makan karena anaknya telah mencuri uang (yang jumlahnya tidak banyak) dari dompet ibunya, kurang lebih seperti itu yang saya tangkap. Yang menarik adalah, keluarga di sekitar (saat itu kondisinya sedang makan bersama, dan sang Ibu menyiapkan makanan untuk semua keluarga) menentang dan mencibir habis-habisan apa yang dilakukan oleh sang Ibu. Kebanyakan adalah anggota keluarga yang lebih tua. Mereka berkata “Kenapa kau melakukan itu? Dia hanya mengambil sedikit uang, dan bahkan itu bukan uangmu? Kemari Nak, sini kuberi kau makan.” Intinya berbagai pernyataan yang menentang apa yang dilakukan sang Ibu, menyalahkan, membela apa yang dilakukan sang anak dengan mengatakan bahwa hal tersebut bukan masalah, membenarkan perlakuan sang anak, merasa paling benar dan melakukan apa yang mereka anggap benar.

Sounds familiar Mom?

Friday, February 22, 2019

PLAYDATE AT BUUMI


Beberapa waktu yang lalu, saya dan Radit playdate dengan sepupu Radit juga dengan tante dan budenya di Buumi Playscape Pacific Place, diawali dengan makan siang terlebih dahulu. Nah, ini pertama kali Radit main di playground umum. Sebelumnya sewaktu pertama kali tau tentang playgorund ini, karena saya ke PP bawa rombongan (tante Radit plus Uti dan Kakungnya), jadinya kok ya banyakan yang nemenin main daripada yang main, ya gajadi deh main di Buumi. Mumpung ini banyak anak kecilnya, rasanya ga rugi untuk main di playground hehe.

Tuesday, February 19, 2019

INSECURITIES


Yak ternyata resolusi untuk setiap hari nulis pupus sudah. Tapi mari tetap usahakan nulis sebanyak mungkin walaupun mungkin ga setiap hari *cheering up my self*.

Baru-baru ini, saya mengalami insecurity yang menurut saya lumayan parah ya, sampai sakit kepala, dan segala macam urusan saya jadi berat buat saya karena diri saya selalu menghiperbolakan apapun. Parahnya, semua saya simpan sendiri. Sampai di satu titik saya ga kuat, dan akhirnya saya cari pertolongan.

Sunday, February 10, 2019

BLW OR SPOON FEEDING: A MOM CONVERSATION

Finger food yang saya berikan ke Radit (saya berikan sebelum Radit berumur 1 tahun)
Ternyata saya sudah membuat draft judul untuk tulisan ini, tapi belum sempat tulis kontennya ya.  Beberapa waktu yang lalu saya sempat makan siang dengan adik saya di Plaza Senayan, saya bawa Radit tentu saja. Banyak sekali pembicaraan kami, ya kebanyakan memang adik saya yang cerita karena salah satu hobi dia emang bicara.

Sunday, January 6, 2019

OUTFIT IN THE PARK


Sebenarnya tidak ada rencana untuk bermain ke sini. Oh ya untuk yang belum tau, ini kami lagi mampir ke Taman Lapangan Banteng. Jadi kami hari Sabtu kemarin kami mengantarkan Pak Dhe saya ke stasiun Senin untuk kembali ke Surabaya setelah beberapa lama ada di Jakarta. Saya dan suami baru pertama kali ke Stasiun Senin, biasanya kalau naik kereta kami dari Stasiun Gambir. Nah, waktu jalan menuju ke Stasiun Senen itu kami lewat Taman Lapangan Banteng ini, lalu seperti biasalah suami saya yang ide banget minta mampir ke sini, ya mumpung lagi di daerah sini dan biar Radit ga main ke mall melulu.

Thursday, January 3, 2019

RECIPE 101: CHICKEN FILLET & DORI FILLET SAMBAL MATAH


Dua hari yang lalu saya kebingungan cari menu masakan untuk keluarga di rumah. Lalu saya lihat postingan di Instagram yang berisi masakan sambal matah. Saya iseng-iseng browsing dan ternyata sangat mudah membuatnya. Saya tuliskan resepnya di bawah ya, ada beberapa yang saya sesuaikan dengan selera keluarga kami di rumah dan bahan yang ada dirumah. Oya, karena dirumah ada fillet ayam dan ikan dori, jadi saya bikin chicken fillet dan dori fillet sambal matah.

Wednesday, January 2, 2019

WHERE TO SHOP: RECOMMENDED ONLINE SHOPPING (BASED ON MY EXPERIENCE)

Source: https://id.pinterest.com/pin/305681893439154476/
Who doesn't love shopping, especially women? I'm sure that most women DO LOVE shopping, in addition with unlimited budget! I will never say no to that.

In this digital era, online shopping becomes a common thing among us. I, personally, do online shopping as possible as I can, since I am a mother with a very active 1 year old baby. If it is not that important to go out or if it is can be done online, I prefer doing it from home. Mostly, I do online shopping for clothes (mine and my baby and also my husband), skincare, shoes (sometimes), my baby's milk and diapers, even for my business such as packaging, label tags, and so on. If I can shop them online, why do I have to go out? Everything is just one click away.