Memulai untuk Zero Waste dirumah itu tidaklah mudah, tapi bukan berarti tidak perlu dimulai. Ingatlah bahwa a progress is still a progress. 1% a day is better than 0%. Tidak perlu menjadi sempurna saat baru memulai. Menurut saya konsistensi lebih penting daripada kesempurnaan. Saat melakukan perubahan yang terlalu signifikan, konsistensi cenderung menurun, karena dirasa cukup berat. Tapi dengan melakukan perubahan kecil setiap harinya, sedikit demi seidikit kita membangun kebiasaan untuk menjadi lebih baik.
Saat awal saya memulai memilah sampah, saya hanya memisahkan sampah basah dan sampah kering. Tidak serta merta langsung memulai kompos. Jadi, setiap ada sampah plastik, kertas, dan sampah kering lainnya, saya bersihkan dan keringkan lalu saya kumpulkan jadi satu. Sampah basah belum saya pisahkan sampah organik dan tidaknya. Jadi sampah saya masih lumayan banyak yang terbuang ke TPA. Tiga bulan awal, saya belum menggunakan jasa pick up dan daur ulang sampah karena belum tau informasinya. Saya mengirimkan sampah kering saya ke bank sampah menggunakan kargo. Di 3 bulan pertama saja, dari hasil memisahkan dan mengumpulkan sampah kering, tumpukan sampah tersebut menyadarkan saya seberapa banyak sampah (terutama plastic) yang telah saya buang begitu saja ke TPA seumur hidup saya
Perubahan kecil ini akhirnya menjadi kebiasaan saya hingga saat ini (memisahkan dan membersihkan sampah kering).
Sekitar 6 bulan lebih setelah terbiasa memisahkan sampah kering dan basah, saya memulai perjalanan saya untuk mengompos. Awalnya tidak mudah karena benar-benar perlu dedikasi waktu dan tenaga untuk mengurus kompos. Tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Saat saya merasa lelah, saya berhenti dan tidak memaksakan diri saya. Saya tidak mau perjalanan pemilahan sampah ini menjadi beban untuk saya. Saya ingin ini menjadi kebiasaan yang otomatis saya lakukan saat memilah sampah. Setelah saya merasa sudah siap untuk mengompos lagi, akhirnya saya memulai lagi untuk mengompos dan berlanjut hingga saat ini. Saya pun sudah beberapa kali panen kompos dan menggunakan kompos yang saya buat untuk tanaman pangan yang saya tanam di taman mini saya di rumah. Pada akhirnya perjalanan memilah sampah ini mengajarkan saya tentang conscious consumption. Bukan hanya makanan, tapi kemasan, membedakan kebutuhan dan keinginan, produk harian yang saya gunakan, membeli sesuai dengan kebutuhan, pentingnya prep meal supaya bahan makanan tidak sering terbuang. Membeli segala sesuatu benar-benar dipikirkan dari proses pembelian hingga selesai manfaat barang tersebut. Perjalanan ini mengajarkan saya untuk bertanggung jawab untuk semua konsumsi saya. Dari mana apa yang saya konsumsi berasal, bagaimana jika saya membeli suatu barang, sapa manfaatnya untuk diri saya, keluarga, dan lingkungan, sampah yang akan dihasilkan, apakah sampahnya bisa di daur ulang atau digunakan ulang. Ternyata ini semua ada hubungan. Ini tentang keberlanjutan.
Perjalanan berikutnya yang saat ini saya masih pelajari adalah saya ingin punya kebun pangan saya sendiri. Rumah saya bukan rumah dengan taman yang besar, hanya ada sekitar 80 cm x 4m lahan di depan pintu untuk tanaman. Saya sudah mencoba beberapa bulan belakangan ini, tapi memang masih trial and error. Tanaman yang saya coba tanam cenderung yang mudah perawatannya, seperti bayam dan kangkung. Saya sedang menanam cabai dari bibit, dan ternyata butuh waktu yang cukup lama untuk tumbuh. Memiliki lahan tanaman pangan sendiri membuat saya tau apa saja yang saya berikan untuk tanaman saya dan menghindari penggunaan bahan kimia yang tidak perlu, Selain itu, mempermudah saya untuk menyiapkan bahan makanan untuk keluarga saya, karena tinggal petik dari kebun.
Apakah saya sudah 100% zero waste? Belum. Apakah saya sudah 100% menanam tanaman pangan saya sendiri? Tentu saja belum. Tapi saya terus belajar dan tidak berhenti belajar. Saya tidak membiarkan perasaan selalu harus sempurna menghalangi saya untuk memulai. 30% lebih baik daripada 0%. 5% lebih baik daripada 0%, 1% lebih baik daripada 0%. 0.1% lebih baik daripada 0%. It doesn’t have to be perfect; it just needs to be started.





