Sebagai ibu baru, istri yang (tergolong) baru juga, saya termasuk
orang yang pengetahuan tentang rumah tangganya super ga banyak. Mungkin karena
dulu saat keluar rumah dan mulai tinggal sendiri umur saya 16 tahun. Di umur
segitu saya benar-benar belum peduli dengan tetek bengek rumah tangga, (yang
ternyata bukan tetek bengek). Nah jadi di jaman yang sekerang serba cari di
internet, saya menemukan “ilmu” food prep ini awalnya dari Instagram.
Kalau dari yang saya pahami, food prep itu semacam menyiapkan
makanan selama kurun waktu tertentu. Menyiapkan maksudnya benar-benar
disiapkan, sehingga saat akan dimakan/dimasak, tinggal dipakai saja. Jadi
bawang benar-benar dikupas kulitnya lalu disimpan. Nah, penyimpanannya sesuai
dengan jenisnya. Kalau saya benar-benar saya pisah. Jadi kalo sayur ya sayur
aja, kalo buah ya buah aja. Malah seringnya benar-benar saya pisahkan
satu-satu.
Karena saya bukan ahlinya, jadi saya hanya sharing tentang apa yang
saya lakukan, ya. Kalau ada yang salah atau tidak berkenan mohon dimaafkan.
Awalnya saya lagi suka lihat-lihat Instagram yang feednya tentang dekorasi
rumah. Sampai pada akhirnya di account seseorang (maaf saya lupa namanya) dia
menerapkan food prep. Jadi semua bahan makanan disiapkan, dan dipisah-pisah.
Saya sangat tertarik dan tidak sabar ingin segera mencoba. Di captionnya
tertera juga bahwa salah satu keuntungan food prep adalah kita jadi tidak
buang-buang (bahan) makanan! Wah ini harus dicoba banget, karena selama ini
saya selalu dimarahi suami karena banyak bahan makanan yang tiba-tiba busuk
karena belum digunakan, ya karena saya sendiri kadang lupa ternyata saya punya
bahan makanan itu. Sepertinya ini solusi dari masalah saya. Selama ini kalau
habis belanja, semua langsung saya taroh begitu aja di kulkas. Cabe, bawang
merah, bawang putih, seplastik-plastiknya, buah, sayur, ayam. Dan pasti ada aja
yang saya lupa tidak gunakan, akhirnya busuk dan malah buang-buang. Terus saya praktekin food prep ini.
Pertama, untuk bumbu dapur seperti garam, gula, bumbu masak lain,
saya masukkan ke toples masing-masing untuk mempermudah mencari dan supaya
lebih rapi. Beras dan makanan kemasan masing-masing saya pisahkan di satu kotak
besar. Kecap, saus, dan yang semacamnya saya jadikan satu kotak. Untuk
obat-obatan pun saya letakkan juga di satu kotak. Jadi, nanti mudah mau
mencarinya, karena sudah dikotakkan sesuai dengan jenisnya. Plus, lemari juga
jadi lebih rapi.
Yang kedua, untuk bahan makanan. Sebelum saya membeli dan merapikan,
saya membuat list dulu untuk seminggu ke depan saya mau masak apa saja. Dari
daftar makanan seminggu ke depan, baru saya list bahan makanan apa saja yang
perlu saya beli. Setelah belanja baru saya kupas, potong, dan simpan satu-satu.
Yang ketiga, terkadang kalau menunya memungkinkan, saya sudah
potong-potong bahan dari awal dan saya pisahkan sesuatu dengan menunya. Jadi
misalnya mau bikin sayur bayam, saya potong bayamnya, saya potong bonggol
jagung, saya jadikan satu tempat. Atau misal ayam goreng untuk seminggu ke
depan. Saya ungkep dulu di awal minggu, lalu saya simpan di kulkas, jadi nanti
tinggal goreng. Contoh lain, misalnya daging atau dada ayam yang belum diolah.
Saya lihat daftar menu untuk besok, apakah ada yang perlu diturunkan dari
freezer ke kulkas bawah, supaya tidak beku dan lebih mudah diolah.
Untuk pengaturan makanannya, daging-dagingan dan kebanyakan lauk
pauk saya taroh di freezer atas.
Setelah saya mempraktekkan food prep ini sudah 1 bulan lebih, buat
saya sih berasa sekali manfaatnya. Saya list satu-satu deh manfaatnya menurut
saya.
- Menu makanan lebih teratur dan mau masak apa jadi ga bingung.
- Saya sudah jarang sekali buang-buang bahan makanan. Semua benar-benar terpakai dan dimakan.
- Praktis. Karena saya jadi tahu letak makanan yang mau saya masak, saya tinggal masak semua bahan makanan yang sudah disiapkan.
- Hemat. Pastinya, karena saya jadi tahu bahan makanan yang sudah habis dan yang saya beli hanya apa yang sudah habis.
- Hemat waktu. Karena sudah disiapkan dari awal minggu, saat masak saya tidak perlu lagi kupas-kupas bawangnya, atau potong-potong sayurnya.
Yang diatas itu gula, teh, dan dibelakangnya obat-obatan. Yang dibawah itu saus-saus dan kecap, dibelakangnya bawang merah, bawang putih, dan cabe.
Dan ternyata, setelah saya amati dan saya lihat, ibu saya di rumah
juga melakukan hal yang sama! Padahal saya ga ada tanya-tanya dia mengenai food
prep ini. Mungkin karena turunan ya, saya memang suka the idea of food prep ini. Memilah bahan makanan sesuai dengan
jenisnya, bahkan ditata sendiri-sendiri. Sangat mudah akhirnya bagi saya untuk
menemukan apa yang saya perlukan di dapur. Ga perlu ubek-ubek lemari atau
kulkas hanya untuk sekedar mencari garam atau bawang putih. Saat dikembalikan
pun tetap rapi.
Walaupun di awal minggu butuh waktu untuk mempersiapkan semua,
tetapi mengaplikasikan food prep benar-benar
mempermudah hidup saya dalam hal masak memasak. Seperti kata pepatah:
A well spent
Sun(day) brings a week full of content.





No comments:
Post a Comment