Sooo... Here I am again!
Awalnya berencana untuk bikin blog baru dari nol lagi, udah bikin dan udah ada. Salah satu resolusi di tahun 2017 adalah untuk lebih rajin ngeblog. Tapi nyatanyaaa, bahkan ini adalah tulisan di awal 2017 (written in the end of 2017, how ironic). Lalu memutuskan untuk liat2 dulu blog ini sebelum move on. Dilihat2 kok banyak memori dan sejarahnya, this blog is my journey. The journey of my life, my dreams, and my self. Walaupun banyak foto2 alay jaman dulu karena sok2an mau rajin ngeblog nyatanya sampe sekarang malas melanda selalu. Akhirnya memutuskan untuk meneruskan blog ini aja, cuma dirajinin untuk isi konten. Semoga istiqomah. Dan this is absolutely one of my 2018 resolution (untuk rajin ngeblog). Semoga I'm not too (sok) busy to fulfil this resolution.
Anyway, 2017 was a rollercoaster year to me. Yet, this year was also a blessing for me. I was married in 2016 September 24th. My mom and Dad ALWAYS (literally almost every month if I got my period). Aku selalu ditanya "Gimana kamu udah dapet belom?" like every month. Jadi setelah menikah aku hidup LDR sama suamiku selama sebulan. Suamiku kembali ke Jakarta lebih dulu aku stay di Surabaya. Long story short, setelah aku kembali ke Jakarta, karena disuruh juga sama Ayah dan Ibu, akhirnya aku periksa. Kalo kata orang justru malu2in periksa karena baru 4 bulan nikah kok udah periksa begitu. Tapi ga peduli kata orang ya, yang penting periksa aja dulu untuk tau kondisi ku dan suamiku.
Setelah tanya-tanya ke beberapa teman tentang rumah sakit dan dokter yang recommended, akhirnya aku dan suamiku memutuskan untuk ke Rumah Sakit Bunda Menteng untuk konsultasi dengan Dokter Irham Suhaemi. Ini rekomendasi dari temen kantorku dulu. Karena beliau sering praktek di BIC (Bunda International Clinic), marilah kami coba ke situ. Aku lupa pastinya ya, yang jelas nunggunya aja lumayan lama. Buatku, ini menunjukkan kalo dokternya oke nih karena pasiennya aja banyak sampe lama nunggunya. Tapi ga sampe yang 4-5 jam juga nunggu.
Akhirnya pertemuan pertama konsultasi dia tanya udah berapa lama nikah, mau apa, dan gimana (detailnya jujur aku lupa). Intinya pada saat itu akhirnya aku di USG dengan tujuan untuk tahu kondisi sel telurku (ukuran, dll). Alhamdulillah ga ada masalah yang berarti di aku nya. Lalu Dokter Irham suruh untuk balik setelah menstruasi. Oke, long strory short intinya adalah untuk tahu kapan waktu suburku. Theoretically, wanita biasanya subur H+14 dihitung dari hari pertama menstruasi. Jadi ukuran sel telurku dihitung sehingga kesimpulannya waktu suburku adalah H+16. Oke, paling ga sekarang udah tau informasi itu jadi tinggal ikhtiar, usaha, dan doanya.
Jadi tiap bulan doa nih, ikhtiar, tapi tiap bulan kecewa. Saking berharap banget, tiap bulan setelah mens selalu cek kehamilan. Test pack udah nyetok sampe sekian banyak. Sampe akhirnya mens lagi. Sedih banget. Oke bulan depan coba lagi. It happened for about 3 months.
Karena sekarang aku buka usaha, jadi kebanyakan pekerjaanku malah di weekend dan di mall, karena aku sering ikut pop up bazaar. Jadi di bulan Maret 2017 aku ikut bazaar cuma 3 hari kok dari Jumat-Minggu. Persiapannya yang memang dari seminggu sebelumnya sih karena aku mau pas loading dan bazaarnya yang ga ribet dan maksimal lah. Jadi kurang istirahat kan aku. Tapi karena lagi ikhtiar dan itu bazaar setelah menstruasi, jadi tetep usaha di waktu yang telah ditentukan (aku berhubungan 2 hari sekali, ya namanya juga usaha ya). Setelah bazaar selesai, aku merasa kok keluar flek coklat ya. Aku pikir awalnya karena kecapaian. Setelah aku biarkan ga terasa ternyata udah 10 hari. Akhirnya aku cek lagi ke Dokter Irham. Karena ga menemukan hal-hal yang aneh waktu di USG, akhirnya beliau sarankan untuk Pap Smear. Oke lah aku nurut aja. Hasil Pap Smear sekitar 2 mingguan beliau suggest untuk aku kontrol lagi. Meanwhile, saat aku usaha untuk hamil, Dokter Irham hanya suruh konsumsi Asam Folat dan diet karbo aja. Ga ada obat2 lain yang aneh2. So simple.
Setelah Pap Smear itu, aku pulang ke Surabaya bersama suamiku karena ada sahabatku yang menikah di akhir Maret 2017. Acara pernikahan di hari Jumat dan Sabtu. Suamiku pulang duluan di Minggu pagi karena ada temen dia yang nikah juga (lagi musim kawin). Aku extend di Surabaya seperti biasa.
Lalu mulai dari hari senin aku ngerasa badanku ga enak, kayak mual tapi dari kepala rasanya bukan dari perut. Pengen muntah karena saking mual. Tapi aku tahan dan aku gamau GR, jadi aku ga mikir aneh2, cuma mikir lagi ga enak badan aja. Sampe hari Jumat badan rasanya gitu2 aja ga ilang2 mualnya. Ibu aku udah suruh untuk test pack, tapi karena gamau kecewa lagi jadi aku menolak. Tapi memang kok aku belum mens saat itu. Sampe hari kamis dipaksa lah ke Apotek depan rumah untuk beli test pack. Kata mba yang jaga di Apotek best time to check itu di pagi hari. Oke besok pagi aja cek nya.
Jumat pagi aku belum bangun Ibu udah gedor2 kamar "Jangan lupa tes hari ini". Bangun2 mau tes kok rasanya takut, takut kecewa lagi. I took my time untuk prepare apapun hasilnya. I went to the bathroom and took the test. While waited, I didn't want to see the test pack (padahal nunggunya cuma itungan detik). And you know what?? 2 GARIS. I was surprised. My heart beat so fast. Ini ga salah kan ya test packnya, ga mungkin error kan ya. Karena di rumah cuma ada adikku, aku langsung teriak "SA POSITIF SAAAA" dan dia langsung teriak "IYA KAK?? ALHAMDULILLAAH" Aku menangis bahagia, ambil handphone dan langsung telpon ayah ibu yang lagi keluar rumah. They were very happy. And I called my husband and I needed to manage my emotion first soalnya aku mau kasih tau dia lewat video call and showed him the testpack. Terus waktu vid call, he was extremely happy. We were all happy. We decided to keep this news among our family only, family we meant only my family and my husband's family until my pregnancy is 3 months old.
Belum selesei emosiku diaduk-aduk hari itu. Aku langsung ke dokter kandungan yang ada di Surabaya untuk cek , was it real? Akhirnya ke dokter kandungan sodara sepupuku. And he said "Kamu terakhir mens kapan" "tanggal 25 feb dok" "ini janinnya lebih kecil ukurannya daripada umur kandungannya." "trs gimana dok, kenapa bisa begitu?" "kemungkinannya ada 2, karena ada kesalahan dalam perhitungan kandungan (bisa karena jadwal mens yang tidak teratur), atau biasanya kandungan nya tidak berkembang." Rasanya di kasih berita kaya gitu? Ibarat kena longsor gunung tinggi. Jadi 2 minggu setelah itu aku harus cek USG lagi untuk memastikan. Karena ke dokter yang di Surabaya itu hari Jumat, saya seninnya pulang dan di minggu itu ada jadwal ke Dokter Irham untuk tau hasil Pap Smear kemarin. Akhirnya aku kembali ke Jakarta dan kontrol ke Dokter Irham.
Waktu masuk ke ruangan saya bilang ke dokter Irham kalo saya udah positif dan saya ceritakan diagnosa dokter yang di Surabaya. "Ayo kita cek dulu". Karena saking tenangnya dokter Irham ini, dia bilang kehamilanku ga ada masalah. Umurnya 5 minggu. Bisa jadi muncul diagnosa seperti itu karena memang haidku ga teratur. Dokter Irham tau kondisiku karena aku sudah kontrol dengan beliau sebelum aku hamil. ALHAMDULILLAH. Tapi tetap 2 minggu aku harus kontrol lagi untuk memastikan.
my life changer
Selama 2 minggu menunggu pikiranku ga karuan. I had to manage my emotion, ga boleh terlalu stres. Tapi segala kemungkinan bisa terjadi. Apapun. Aku menghindari yang namanya browsing2 di internet, supaya ga menemukan hasil yang aneh2. Aku memutuskan dari awal untuk ga googling my health. If I have question about my health, I will ask my doctor.
Akhirnya 2 minggu berlalu dan saatnya kontrol ke Dokter Irham, Rasanya nunggu di depan ruangan dia super deg2an, mau nangis, panik. Waktu masuk udah dingin banget tanganku. Lalu aku diperiksa, Alhamdulillah janinnya sehat. Rasanya ingin teriak "ALHAMDULILLAH, TERIMA KASIH YA ALLAH". Terima kasih ya Allah sudah mempercayakan berkah dan karunia terbesarMu kepadaku dan suamiku.
I am gonna be a mother...

No comments:
Post a Comment